Mempelajari Kesenian Budaya pada Suku Nias – Suku Nias aztec gems pragmatic play adalah segolongan masyarakat asli Pulau Nias. Salah satu ciri khas Suku Nias adalah sebutan untuk diri mereka berupa Ono Niha atau yang berarti anak manusia. Hirza dalam artikel berjudul Berbagai Ragam Kebudayaan Nias menyebutkan bahwa Suku Nias dikenal sebagai masyarakat yang kaya akan budaya, seperti tari Maena hingga adat pernikahannya. Suku Nias, sebuah suku yang mendiami Pulau Nias di Sumatra Utara, memiliki warisan kesenian suku Nias dan budaya yang kaya. Mengutip situs repository kemdikbud.go.id, Pulau Nias berada dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara dan beribu kota di Gunung Sitoli. Kesenian suku Nias telah menarik perhatian banyak orang, baik lokal maupun internasional. Berikut ini adalah beberapa kesenian suku Nias yang menjadi daya tarik:
Mempelajari Kesenian Budaya pada Suku Nias
Pada awalnya, Tari Moyo adalah salah satu jenis seni yang dipresentasikan sebagai bentuk hiburan bagi para bangsawan di Pulau Nias. Tarian ini biasanya dipertunjukkan dalam acara-acara khusus, seperti pesta adat, penyambutan prajurit yang pulang dari medan perang, dan penyambutan tamu dari kalangan bangsawan.
Festival Ya’ahowu merupakan festival yang bertujuan untuk memperkenalkan berbagai budaya dan kesenian suku Nias kepada data sdy masyarakat umum. Festival ini biasanya diadakan pada akhir tahun, tepatnya bulan November. Festival Ya’ahowu menjadi ajang untuk merayakan warisan budaya mereka melalui pertunjukan seni, tarian, musik, serta pameran dan pertukaran budaya.
Kesenian Fahombo adalah salah satu kesenian paling terkenal dari suku Nias. Dalam kesenian ini, para pemuda diharuskan melompati tumpukan batu setinggi 2-3 meter. Aktivitas ini menunjukkan keberanian, kekuatan, dan keterampilan para pemuda dalam menghadapi tantangan.
Tarian Fataele adalah tarian peperangan yang sarat dengan nuansa mistis. Hal ini mencerminkan bahwa kebudayaan suku Nias di masa lalu tidak dapat dipisahkan dari perebutan wilayah dan pertempuran.
Tari Maena adalah tarian yang memiliki gerakan sederhana. Tarian ini dilakukan dengan iringan musik. Tarian Maena menampilkan keanggunan dan kekompakan dalam gerakan para penarinya.
Suku Nias memiliki dua jenis rumah adat, yaitu Omo Hada dan Omo Sebua. Omo Hada diperuntukkan bagi rakyat biasa dengan bentuk persegi, sedangkan Omo Sebua biasa digunakan oleh kepala desa yang dibangun di pusat desa. Selain itu, masyarakat Nias Utara, Nias Selatan, dan Nias Tengah juga memiliki bentuk rumah sendiri. Bentuk rumahnya pun cenderung berbeda. Masyarakat Nias Utara memiliki bentuk rumah yang bagian atapnya diberi loteng serta jendela untuk memperkaya ventilasi. Adapun masyarakat Nias Selatan umumnya tinggal di area perbukitan dengan bentuk persegi panjang dan atap menjorok ke arah jalan. Beda lagi dengan masyarakat Nias Tengah yang kaya akan seni dekorasi di rumahnya. Misalnya replica binatang yang berada di bagian depan rumah.
Masyarakat Nias dalam bercakap sehari-hari menggunakan togel hongkong bahasa Li Niha yang memiliki akhiran kata dengan huruf vokal. Selain bahasa, masyarakat Nias juga kaya akan kebudayaan, seperti upacara pernikahan fame ono nihalo, tarian Maena, lompat batu, dan sapaan salam Ya’ahowu.
Pakaian adat Suku Nias bernama Ohalu untuk laki-laki yang memiliki ciri warna emas dengan perpaduan warna lain, seperti putih, merah, dan hitam. Adapun pakaian adat perempuan dinamakan Oroba Si’oli dengan ciri warna yang sama. Pembagian warna ini menandakan kasta dari masyarakat. Misalnya, warna kuning dengan corak persegi dan bunga kapas yang digunakan oleh kaum bangsawan, merah bercorak segitiga untuk prajurit, hitam untuk petani, dan putih yang melambangkan para tokoh agama.